Kesenian Dari Korea Selatan
1. Bongsan Talchum
Bongsan Talchum atau tari topeng Bongsan(봉산탈춤) adalah sebuah pertunjukkan talchum yang berasal dari korea. Kesenian ini berkembang sejak abad ke-18 di wilayah provinsi Hwanghae, Korea bagian utara dan dalam perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai jenis kesenian dari daerah-daerah lain di Korea.Kesenian ini mencapai masa kejayaannya pada abad ke-20 di mana dipentaskan di berbagai acara penting seperti ulang tahun, pengangkatan bupati baru dan kunjungan utusan asing.Biasanya kesenian ini dimainkan pada saat hari besar seperti hari Dano setiap tanggal 5 bulan ke-5 kalender Imlek.Pada tahun 1915, Bongsan talchum dipentaskan di Sariwon ketika kantor administrasi kotapraja dipindahkan ke sana dan jalur kereta api Seoul-Sinuiju dibuka.Pada saat itu, tari singa (sajachum) mulai dimasukkan dalam pementasan Bongsan talchum.
2. Gainjeonmokdan
Gainjeonmokdan adalah tarian istana Korea(jeongjae) yang berarti
"wanita cantik yang memetik bunga botan". Tarian ini diciptakan oleh
Putra Mahkota Hyomyeong pada tahun 1829 untuk menyenangkan hati ayahnya, Raja
Sunjo. Gainjeonmokdan tertulis pertama kali dalam Mujajinjak uiqwe (무자진작의궤) tahun 1828.
3. Buchaechum
Buchaehum diambil dari bahasa Korea, yang berarti Kipas dan
yang berarti tari. Buchaechum sendiri dapat diartikan sebagai Tari Kipas.
Buchaechum sendiri dipercaya merupakan salah satu tarian yang sudah ada sejak
masa Kerajaan Joseon, dimana tarian ini dipercaya berhubungan dengan shaman
disana.
Biasanya pada tarian tradisional Korea, kipas digunakan sebagai properti sampingan saja. Namun pada tarian ini Kipas merupakan pusatnya. Dikutip dari Inspired Steps, Kim Baekbong disebut-sebut sebagai pembawa tarian ini dan menampilkanya pada tahun 1954. Tarian ini memfokuskan untuk menampilkan keindahan susunan rapih dari kipas para penari.
Menurut Curtis File dalam bukunya yang berjudul mengatakan
bahwa Buchaechum sendiri mulai menampakkan keindahannya pada dunia melalui
penampilan di Olimpiade Musim Panas Mexico tahun 1968 lalu. Sejak saat itu
Buchaechum semakin dikenal ke kancah internasional.
Penari Buchaechum sendiri biasanya terdiri dari sejumlah
perempuan. Kostum yang dipakai tidak lain adalah baju tradisional Korea,
Hanbok. Menggunakan hanbok berdominan warna merah muda, kipas yang digunakan
dalam penampilan biasanya berwarna serupa.
4. Seungmu
Tarian Seungmu (僧舞; 승무)
adalah sebuah tarian tradisional Korea yang dipentaskan oleh biksu. Tidak ada
bukti tentang kapan tarian ini muncul. Berdasarkan asumsi, tarian ini mungkin
berakar dari upacara dan ritual agama Buddha dan dikembangkan menjadi tarian
oleh para Gisaeng.Gisaeng merupakan perempuan korea penghibur. Musik istana
yang mengiringi tarian ini terdiri dari 8 buah repertoar, yaitu yeombul,
dodeuri, taryeong, jajin taryeong, gutgeori,dwit gutgeori, gujeong nori, dan
saesanjo.
Banyak orang yang menganggap bahwa Seungmu adalah tarian
rakyat Korea yang paling indah. Dilihat dari gerakannya, tarian ini
sesungguhnya terdiri dari bagian-bagian yang sangat rumit. Keindahan tarian ini
terlihat dari gerakan gemulai sang penari yang menggunakan selendang putih
panjang dan kemudian memukul beduk (beobgo) ekspresi yang berbeda-beda pada
setiap bagian tariannya. Penari Seungmu memakai tudung putih yang disebutgokkal
dengan lengan baju yang panjang yang disebut gasa. Pada saat ini Seungmu tidak
lagi menjadi tarian pemujaan Budhha, namun sudah ditarikan oleh para penari
profesional. Walaupun begitu, karena sulitnya menarikan Seungmu, hanya sedikit
saja orang yang paham tarian ini.
5. Tarian Istana
Tarian istana (궁중무용;
Gungjung Muyong) yang dipentaskan di istana ditampilkan oleh para penari
profesional untuk tujuan kesenangan dan memiliki karakter yang berbeda dari
tarian festival istana atau tarian rakyat yang mengikutsertakan orang-orang
untuk menari bersama. Berdasarkan lukisan di makam dinding Goguryeo, dipercaya
tarian istana Korea telah ada sejak zaman Tiga Kerajaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar